TIGA KEGELAPAN NABI YUNUS

Standar

hqdefault

Gambar diambil dari YouTube

Bila kau merasa bahwa kondisimu gelap gulita, tak ada teman dan kawan. Tak ada keluarga dan kerabat mendekat. Jalan seolah tlah buntu. Coba ingat kisah Nabi Yunus.

Dalam kondisi kalut yang luar biasa, marah dan kecewa pada kaumnya yang ingkar, ia pun mencoba untuk meninggalkan semua “hidup”nya. Namun alih-alih bisa “terbebas” dari kekalutan masa lalunya itu, Allah justru “menceburkan”nya pada 3 kegelapan sekaligus! Kegelapan perut paus, kegelapan laut, dan kegelapan malam.

Lalu, apa yang dilakukan Nabi Yunus? Marah pada Tuhan? Kecewa pada Tuhan? TIDAK. Ia justru memilih untuk sujud memohon ampun. Ya, sujud dengan sepenuh sujud disertai linangan air mata.

“Tidak ada Tuhan selain Engkau. Mahasuci Engkau. Sesungguhnya aku termasuk orang yang zalim,” rintihnya berulang-ulang.

Dengan penuh penyesalan, ia mengaku bahwa memang dirinya telah berbuat zalim.

Dan karenanya, bisa jadi, kondisi “sulit” yang kita alami saat ini, tak lain adalah buah kecongkakan kita sendiri, yang lupa untuk menundukkan kepala jauh … jauh … jauh dari semestinya. Tobat. Mohon ampun. Mengaku bahwa kita memang lemah, dan hanya dengan bantuan-Nyalah, kita bisa mengembara di bumi-Nya.

Wallahu a’lam.